Total Tayangan Halaman

Senin, 11 April 2011

Kebakaran 2 Masjid di Asahan, Sumber Api dari Tumpukan Alquran & Sajadah

Harian Orbit - Media Aspirasi Rakyat
Senin, 04 April 2011 11:13 redaksi
Email Cetak PDF

Asahan-ORBIT: Terbakarnya dua Masjid, yakni At Taqwa dan Nur Himah di
Kecamatan Aek Kuasan, Kabupaten Asahan disoal.

Informasi dikumpukan Harian Orbit, hingga Minggu (3/4) diketahui,
pengakuan Kapolres Asahan AKBP J Didiek, hasil penyelidikan menujukkan
terbakarnya dua Masjid itu disebabkan arus pendek listrik tak terima
masyarakat.

Sebab, masyarakat menemukan fakta di lapangan, yaitu tumpukan Alquran
beserta sajadah yang sengaja ditumpuk dan menjadi penyebab sumber api.

Bahkan Forum Umat Islam (FUI) menggelar konferensi pers kemarin,
melalui juru bicaranya Affan Lubis mengungkap ada 3 jendela nako yang
terbuka dan terlepas seperti didongkel oleh orang. Kaca nako yang
terlepas itu ditemukan pada dua masjid Masjid Nur Hikmah dan Masjid AT
Taqwa yang dilalap api.
Dari temuan tersebut ujar Affan, diduga kuat kedua masjid tersebut
dibakar oleh oknum yang tak bertanggungjawab. "Kami meminta kepada
pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku pembakaran dua masjid
tersebut. Karena sudah banyak masjid yang dilalap api namun tak pernah
ditangkap pelakunya," ujar Affan.
Selain Ormas Islam FUI Sumut, Jamiyah Batak Muslim Islam (JBMI) Sumut,
ICMI, Ibnu Sabil, Perhimpunan Rakyat Indonesia, PPP Kota Medan, Pagar
Nusa NU Sumut, Alwashliyah Sumut, Forum Komunikasi Aktivis Masjid
Sumut, JMC, agar segera mengusut pelakunya.

Sementara Kepala Dusun 5 Desa Aek Loba, Lasono mengatakan, warga
berkeyakinan jika kedua masjid itu bukanlah terbakar, akan tetapi
sengaja dibakar. Keyakinan ini diperkuat dengan fakta yang ditemukan
di Masjid Nur Hikmah, masjid yang terparah mengalami kerusakan.

Tumpukan puing-puing kitab suci Alquran dan perangkat shalat ini kata
dia, ditemukan warga tepat di bawah kubah masjid yang runtuh di tengah
ruang shalat utama.

Warga menemukan bara api tepat di bawah jatuhnya kubah. Setelah
membersihkan puing itu, warga melihat bara api berasal dari tumpukan
benda yang merupakan tumpukan kitab suci Alquran dan sajadah.



Tidak Sesuai Fakta

Sedangkan Nazir Masjid Nur Hikmah, Johan, 40, juga mengungkapkan, saat
Masjid ditutup usai Shalat Jumat, dialah yang merapikan semua sajadah
dan karpet.

“Usai Shalat Jumat, saya membersihkan Masjid dan tidak satupun sejadah
saya tumpuk. Semuanya ada di tempatnya masing-masing. Tapi usai api
padam, sajadah beserta Alquran menumpuk jadi satu,” terangnya.

Sementara itu, aktivis mahasiswa dari Organisasi Kemahasiswaan Islam
(OKI) mendatangi Polres Asahan untuk bertemu Kapolres J Didiek.


Mereka mempotes penyelidikan polisi terkait penyebab kebakaran dua
masjid di Kecamatan Aek Kuasan, Asahan, yang diklaim akibat arus
pendek listrik. Massa juga mengancam akan mengadukan Kapolres Asahan
ke Kapolda Sumut apabila kepolisian Asahan tidak bisa mengungkap fakta
sebenarnya.

Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Asahan, Kiki Komeini,
mengatakan kedatangan mereka untuk memrotes hasil penyelidikan.

“Kedatangan kami sebagai bentuk protes karena kami menilai kesimpulan
polisi tidak sesuai fakta di lapangan,” ujarnya.

Menurutnyanya, tahapan proses penyelidikan polisi pada saat statmen
tersebut disampaikan Kapolres Asahan AKBP J Didiek tidak kami terima.
“Kami sangat menyayangkan kesimpulan polisi ini,” ujarnya. Sedangkan

Jangan Sampai SARA

Sedangkan perwakilan OKI, Wiga menyatakan, kesimpulan kepolisian
tentang penyebab kebakaran tidak rasional.

Dijelaskan, arus pendek tidak mungkin terjadi karena pada saat
terbakarnya dua masjid tersebut pukul 01.15 WIB dini hari, tenaga
listrik tidak difungsikan.

Menurutnya, arus pendek hanya dapat terjadi apabila tegangan listrik
melebihi kapasistas daya tampung kabel yang dilalui sehingga dapat
menyebabkan pemanasan (terbakar). Selain tidak rasional, pernyataan
Kapolres Asahan juga tidak sesuai fakta.

“Kami meminta kasus ini diusut tuntas. Polisi harus cari siapa dalang
dan pelakunya. Kami juga akan melaporkan Kapolres ke Kapoldasu,”
ucapnya.

Sedangkan Anggota DPRD Asahan, Sofyan Ismail mendesak polisi segera
mengungkap penyebab pasti kebakaran. Dia khawatirkan peristiwa sama
terjadi di daerah lain jika tidak segera ditangani.

“Persoalan ini harus diusut tuntas. Jangan sampai menjadi pemicu ke
arah sara. Polisi harus berupaya keras mencari penyebabnya,” katanya.
Om-21

H Aidan Nazwir Pimpin JBMI Sumut

Harian Orbit - Media Aspirasi Rakyat

Selasa, 29 Maret 2011 10:07 redaksi
Cetak PDF
Medan-ORBIT:H Aidan Nazwir Panggabean terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum DPW Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) Sumut dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) VI 26-27 Maret 2011 di Asrama Haji Pangkalan Masyhur Medan.

“Alhamdulillah Muswil VI JBMI Sumut sudah terlaksana dengan sukses. Kita juga sudah berhasil memilih secara aklamasi H Aidan Nazwir Panggabean sebagai Ketua Umum DPW JBMI Sumut yang baru,” kata Ketua Panitia Muswil H Parlindungan Pulungan didampingi anggota tim formatur Drs Bustami Manurung kepada wartawan di kantor DPW JBMI Sumut Jl Alfalah Medan, Senin (28/3).

Dikatakan, Muswil VI JBMI Sumut diikuti 21 DPC ditambah 3 DPC yang baru menerima mandat.Kendati persiapan panitia sangat singkat, namun seluruh agenda Muswil, termasuk perlombaan dan seminar, sukses terlaksana. Demikian juga agenda pemilihan ketua berjalan lancar dan sangat singkat, karena seluruh pengurus DPW, DPC dan termasuk calon ketua sepakat memilih ustadz H Aidan Panggabean sebagai ketua.

Dijelaskan, meski sejak awal sudah ada kesepatan pemilihan ketua secara aklamasi, namun panitia Muswil tetap melaksanakan aturan pemilihan sesuai Ad/ART JBMI, yakni  membentuk lima tim formatur yang diambil dari pengurus DPP, DPW dan perwakilan DPC.

Komposisi tim formatur yakni, Ketua H Aidan Nazwi Panggabean (Sekjen DPW JBMI Sumut), Drs Bustami Manurung, Drs H Awaluddin Sibarani Msi, H Syamsul Manaf Sipahutar dan H Chandra M Sitompul SPd (Ketua DPC JBMI Binjai).

Drs Bustami Manurung selaku tim formatur menambahkan, pihaknya juga telah melaksanakan mekanisme pemilihan yakni dengan menetapkan tiga calon ketua, termasuk H Aidan Nazwir Panggabean. Namun dua kandidat lainnya sepakat  memilih ustadz H Aidan Nazwir Panggabean yang merupakan Sekjen DPW JBMI Sumut agar mau melanjutkan kepemimpinan menjadi Ketua Umum DPW JBMI Sumut.

“Karena seluruh DPC dan calon sudah sepakat, maka kami dari tim formatur menetapkan H Aidan Nazwir Panggabean terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum DPW JBMI Sumut,” jelas Bustami.

Pada kesempatan itu Parlindungan Pulungan juga menerangkan Muswil VI JBMI Sumut juga menghasilkan empat rekomendasi, yakni, DPW JBMI Sumut akan memfasilitasi Dewan Pimpinan Pusat agar pelaksanaan Muktamar JBMI berlangsung di Sumatera Utara.

Kemudian, DPW JBMI Sumut juga akan segera membentuk tim advokasi umat Islam. JBMI juga akan aktif mengawal kepentingan umat Islam, khususnya warga JBMI.

“JBMI juga akan mengadvokasi dan membela kepentingan umat Islam yang berada di daerah minoritas seperti di daerah Bonapasogit, baik dalam bentuk dakwah, pendidikan, kegiatan sosial dan ekonomi,” jelas Parlindungan Pulungan. Om-21